
Jurnal MMS – Setiap pertemuan, pasti di akhiri dengan perpisahan. Walau kebahagian menghampiri dalam pertemuan tersebut, ingatlah itu tidak akan abadi, itu pasti akan berakhir dan kamu pasti akan meneteskan air mata setelah itu.
Mungkin air matamu akan menetes, mungkin kebencian akan tumbuh dalam hati mu, dan sakitnya hatimu akan semakin menjadi saat kamu jatuh cinta pada dia yang ternyata tak pernah bisa mencintaimu, dia yang mungkin tak pernah menganggap kamu ada dan tak pernah berniat membalas cintamu.
Daftar Isi
Apa alasan mu untuk mencintai dia?
Mungkin, alasan terbesar kamu mencintainya adalah untuk memilikinya. Benarkan seperti itu? Jika iya, alasan itu mutlak akan melahirkan sakit hati saat dia yang kamu cinta ternyata tak pernah bisa kamu miliki. Itu pasti.
Namun terkadang rasa sakit itu tak membuat mu menyerah untuk memperjuangkannya, walau kamu tahu kamu tak lagi punya harapan. Sekali lagi, kamu lakukan itu untuk alasan besar cinta mu.
Dan kamu berkata: “Aku menyukaimu, tapi kamu memiliki perasaan yang sama denganku. Ini perasaanku sendiri”

Kamu mungkin cukup kuat untuk terus berjuang, dan dengan kuatnya kamu mengatakan “hanya aku yang mencintaimu, sedangkan kamu tidak. Ini hanya perasaanku”.
Sekuat apapun kamu, pada akhirnya kamu akan kecewa, dan hati kecilmu berkata “bagaimana bisa ketulusanku hanya berbuah sia-sia?”. Seperti itulah kamu pada akhirnya: sia-sia.
Tetap memperjuangkan dia adalah sama saja dengan membohongi diri mu sendiri. Dan menyakiti diri sendiri terus-menerus.

Sakit yang selama ini kamu rasa, seharusnya sudah cukup untuk mengakhiri perjuanganmu. Kalau kamu tahu akhir perjuanganmu, sebaiknya lepaskan saja dia.
Sudahlah berhenti, berhenti menyakiti dirimu sendiri. Jangan lanjutkan cinta yang pada akhirnya membuatmu kecewa. Kalaupun kamu benar-benar mencintainya, setidaknya kamu harus sedikit demi sedikit melupakannya, juga rasa cintamu pada dia.
Jangan terus membiarkan hatimu terus terluka. Besok, pasti akan datang seseorang yang akan mencintaimu seperti caramu mencintai. Jangan biarkan dia yang mencintaimu harus terluka dan merasakan luka layaknya luka hatimu.
Dan walau bagaimana-pun itu, dasar dari cinta adalah memiliki. Iyakan?
Tujuan dari perjuanganmu adalah untuk memilikinya, benarkan seperti itu? Kamu ingin dia juga memiliki rasa seperti rasa mu padanya. Kamu ingin dia mencintaimu seperti kamu mencintainya. Dan tolong jangan jawab tidak.
Dan satu hal, jangan pernah berbohong dengan mengatakan “cinta tak harus memiliki”. Bukankah kamu tahu bagaimana sakitnya mencintai? Jadi jangan pernah berkata seperti itu dan terus berbohong pada hatimu. Dan mungkin, jika Tuhan memberimu kesempatan memilikinya, kamu akan menggunakan kesempatan itu.
Dan pada akhirnya, kamu juga tidak akan memiliki-nya

Sebesar apapun rasa cintamu, seperti apapun pengorbananmu, perjuanganmu untuk mendapatkannya hanya akan sia-sia saja. Dan yang harus kamu tahu, cinta mu padanya hanya akan sia-sia, sebab mungkin hatinya sudah tertutup untukmu.
Percayalah, mungkin hatinya terbuat dari batu. Yang jelas tak bisa membalas rasa cinta. Jangan lanjutkan untuk coba memecahkan hati batunya, sebelum kamu terluka terlalu dalam.
The Pain of Love – Riska J