Sejarah Berdirinya PMI

By | 20 November 2016
Jurnal MMS – PMI atau Palang Merah Indonesia adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI tersebar di seluruh penjuru tanah air dan memiliki tidak kurang dari 1,5 juta relawan. Jangkauan gerakan PMI sangat luas sekali. Gerakan PMI masuk hingga ke masyarakat dan sekolah-sekolah umum.
PMI adalah organisasi mandiri yang selalu berpegang teguh pada 7 prinsip dasar gerakan Palang Merah dan semboyan Siamo Tutti Fratelli yang artinya Kita Semua Bersaudara. Dalam menjalankan kegiatannya, PMI tidak membeda-bedakan ras, agama, pandangan politik, maupun suku bangsa.

Daftar Isi

Sejarah PMI

Pada umumunya, sejarah terbentuknya PMI terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Masa Sebelum Perang Dunia Ke II

21 Oktober 1873 adalah cikal bakal terbentuknya PMI ketika pemerintah Hindia Belanda membentuk organisasi palang merah mereka di Indonesia, yaitu Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI).
Pada tahun 1932, dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan berinisiatif untuk membentuk organisasi palang merah sendiri yang saat ini kita kenal sebagai PMI. Kemudian, keduanya mengajukan proposal pembentukan PMI pada kongres NERKAI tahun 1940. Tapi, proposal tersebut di tolak kongres dengan alasan Indonesia belum mampu menjalankan organisasi palang merahnya sendiri.

2. Masa Pendudukan Jepang

Ketika Jepang mengalahkan Belanda, NERKAI kemudian di bubarkan. Dengan pembubaran NERKAI ini, harapan pembentukan PMI kembali terbuka. Proposal pembentukan PMI kemudian di ajukan kepada pemerintah Jepang (DAI NIPPON), tapi sayangnya proposal tersebut kembali di tolak.

3. Masa Kemerdekaan

3 September 1945, presiden Soekarno memerintahkan Menteri Kesehatan Buntaran Martoadmodjo untuk membentuk badan Palang Merah dengan tujuan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kemerdekaan Indonesia adalah nyata. Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, Dr Boentaran mulai mempersiapkan pembentukan PMI pada 5 September. Dan pada 17 September 1945, akhirnya PMI resmi terbentuk dengan Drs. Mohammad Hatta sebagai ketua. Hari itulah yang kita kenal sebagai Hari Palang Merah Indonesia.

4. Masa Perang Kemerdekaan

Pada masa itu, PMI menghadapi masa-masa tersulitnya. PMI yang belum berpengalaman saat itu masih kekurangan tenaga ahli, peralatan dan dana. Namun, dengan banyaknya relawan yang bergabung, kegiatan sosial kemanusiaan PMI akhirnya bisa berjalan.
Dengan banyaknya pertempuran di Indonesia, membuat PMI terus sibuk menjalankan tugasnya. Berbagai layanan umum seperti dapur umum, pos pertolongan pertama, pengangkutan dan perawatan korban perang dan penguburan terhadap korban tewas pun di lakukan oleh para suka relawan PMI di seluruh Indonesia.
1950 adalah tahun yang sangat indah untuk PMI. Di mulai dari 15 Januari 1950 ketika PMI di akui secara internasional oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
16 Januari 1950 pemerintah Belanda membubarkan NERKAI dan memberikan asetnya kepada PMI. Dilanjutkan dengan di keluarkannya Keppres No. 25 tanggal 16 Januari 1950 oleh pemerintah RIS dan di kuatkan dengan Keppres RI No. 246 tanggal 29 November 1963. Inti dari kedua Keppres tersebut adalah pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI.
Dalam Keppres RIS No. 25 tahun 1950 dan Keppres RI No. 246 tahun 1963, pemerintah menugaskan PMI untuk melaksanakan hasil / isi konvensi Jenewa 1949.
Oktober 1960, PMI diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Liga) yang sekarang disebut Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).

Di era reformasi seperti saat ini, 1,5 juta relawan PMI yang tersebar di 408 kota / kabupaten siap sedia memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat.
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.

10 thoughts on “Sejarah Berdirinya PMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *