Sebenarnya, sebelum gerakan Palang Merah terlahir, militer setiap negara sudah mempunyai dinas medisnya masing-masing dan mempunyai tanda pengenalnya sendiri. Misalnya, negara Austria yang menggunakan tanda pengenal berwarna putih, Prancis dengan warna merah dan Spanyol dengan warna Kuning.
Namun, tanda-tanda pengenal itu tidak bersifat universal alias tidak diketahui semua orang sehingga menimbulkan masalah. Misalnya, tentara Spanyol bisa saja menembak petugas medis Prancis. Walaupun petugas medis Prancis sudah memakai tanda pengenal, tapi tanda itu hanya berlaku dan dikenal di Prancis saja, sedangkan negara lain belum tentu mengetahuinya.
Nah karena itulah, sangat penting untuk menetapkan sebuah lambang yang berlaku dimanapun dan dikenal siapapun sehingga petugas medis tidak menjadi sasaran tentara.
Berikut ini 4 lambang dalam gerakan Palang Merah yang diakui dan digunakan secara resmi.
1. Palang Merah
Salah satu hasil konferensi Jenewa 1863 adalah menetapkan lambang gerakan berupa palang merah diatas dasar putih. Lambang ini sebenarnya adalah kebalikan dari bendera negara Swiss. Hal ini adalah sebagai penghormatan kepada Swiss karena dukungannya selama ini kepada gerakan Palang Merah.
Lambang ini kemudian diakui secara resmi satu tahun kemudian dan mulai digunakan oleh dinas medis militer di banyak negara.
2. Bulan Sabit Merah
Pada tahun 1876, di Balkan terjadi perang antara negara-negara Balkan melawan Ottoman (sekarang Turki). Masalah dimulai ketika beberapa petugas medis yang mengenakan lambang Palang Merah dibunuh oleh Ottoman.
Saat dimintai penjelasan mengenai pembunuhan itu, Ottoman mengatakan bahwa lambang Palang Merah berkaitan dengan simbol suatu agama dan tentaranya sangat peka mengenai hal itu.
Kemudian, Ottoman mengajukan supaya diperbolehkan untuk menggunakan lambang lain untuk dinas medisnya, yaitu lambang Bulan Sabit Merah.
Lambang ini kemudian mulai diakui dan disahkan pada tahun 1929 bersamaan dengan lambang Singa dan Matahari Merah yang diajukan oleh Persia.
3. Singa dan Matahari Merah
Lambang ini disahkan bersamaan dengan lambang Bulan Sabit Merah pada tahun 1929. Lambang ini sendiri hanya digunakan oleh kerajaan Persia (sekarang Iran). Namun, pada tahun 1980 Iran memutuskan tidak menggunakan lambang ini lagi dan menggantinya dengan lambang Bulan Sabit Merah.
Pada akhirnya, diputuskan bahwa tidak boleh lagi menggunakan lambang selain dari yang sudah ditetapkan.
4. Kristal Merah
Pada konferensi tahun 2006, ditetapkan sebuah lambang baru yaitu Kristal Merah. Penambahan ini dikarenakan saat itu terjadi sebuah masalah yaitu ditolaknya petugas yang mengenakan lambang Palang Merah maupun Bulan Sabit Merah ke suatu daerah konflik dengan alasan kedua lambang tersebut berkaitan dengan suatu agama.
Maka, untuk mengatasi masalah itu, lambang Kristal Merah diakui secara resmi sebagai lambang ke-empat.
Akhirnya, lambang Kristal Merah mempunyai dua pilihan, yaitu:
- Dapat digunakan secara penuh oleh suatu perhimpunan nasional. Artinya, suatu perhimpunan yang tadinya menggunakan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah dapat sepenuhnya mengganti lambangnya menjadi Kristal Merah.
- Lambang hanya digunakan dalam waktu tertentu saja, misalnya saat lambang lainnya tidak bisa masuk ke suatu wilayah karena alasan tertentu. Maka dalam kondisi ini, lambang Kristal Merah bisa dikenakan.
Itu dia 4 lambang yang dikenal dalam Gerakan Palang Merah. Namun saat ini, lambang Singa dan Matahari Merah sudah tidak ada yang menggunakannya lagi.